MENERAPKAN CARA PERAWATAN SISTEM KELISTRIKAN (KD 3.1 OTO.KR05.001.01)


MENERAPKAN CARA PERAWATAN SISTEM KELISTRIKAN




Tujuan Pembelajaran

 




















A.    Uraian Materi 

Sistem penerangan (lighting sistem) sangat diperlukan untuk keselamatan pengendara. Sistem ini dibagi 2 sistem penerangan:
a.    Sistem penerangan luar
b.    Sistem penerangan dalam
Penerangan Luar :  

1.     Lampu besar
2.     Lampu belakang
3.     Lampu rem
4.     Lampu jarak/kota
5.     Lampu tanda belok
6.     Lampu hazard
7.     Lampu plat nomor
8.     Lampu mundur

Penerangan Dalam :
1.     Lampu meter
2.     Lampu ruangan
      I.         Lampu Penerangan Luar 
1.  Lampu Besar
Sistem lampu besar merupakan lampu penerangan untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan. Pada umumnya lampu besar ini dilengkapi dengan lampu jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch.






Gambar 1. Lampu Besar / Lampu Kepala


Tipe Lampu Besar.
Ada dua tipe lampu besar yang digunakan pada kendaraan, yaitu :
1)  Lampu Besar Tipe Sealed Beam.
Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya tidak terpisah, keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan filament terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.





Gambar 2. Lampu Sealed Beam
2)    Lampu Besar Tipe Semisealed Beam.
Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya, dimana pada semi sealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah sehingga tidak di perlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya putus atau terbakar. Lagi pula bila menggantinya dapat langsung diganti dengan cepat. Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti berikut:
·       Bola lampu biasa
·       Bola lampu Quartz – Halogen






             Gambar 3. Lampu besar tipe Semisealed Beam

Cara memasang pada saat mengganti bola lampu Quartz Halogen :
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz). Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.





Gambar 4. Cara memasang bola lampu Quartz Halogen

3.     Lampu Jarak dan Lampu Belakang

Lampu kecil untuk dalam kota ini memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lainnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).








Gambar 5.  Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya

4.     Lampu Rem

Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan  sebagai isyarat untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang yang mengikuti saat kendaraan mengerem.










Gambar 6.  Lampu Rem
5.     Lampu Tanda Belok (Turn Signal Light)

Lampu tanda belok yang dipasang di bagian ujung kendaman seperti pada fender depan, untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kali setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Turn signal flasher bekerja pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.










Gambar 7.  Lampu Tanda Belok
6.     Lampu Hazard (Hazard Warning Light).

Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi seluruh lampu mengedip serempak.





Gambar 8.  Saklar dan Lampu Hazard
7.     Lampu Plat Nomor.

Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang menyala.





Gambar 9.  Lampu Plat Nomor
8.     Lampu Mundur.

Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberikan penerangan tambahan untuk melihat ke belakang kendaraan saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk kendaraaan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud untuk mundur/sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.





Gambar 10.  Lampu Mundur
9.     Lampu Kabut.

Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang    berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.








                          Gambar 11.  Rangkaian Lampu Kabut
Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu kabutt diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay. 

   II.         Lampu Penerangan Dalam

1.     Lampu Ruangan.

Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. Untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.





Gambar 12.  Saklar dan Lampu Ruangan
2.     Lampu Instrumen Panel (Lampu Meter).

Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala.
Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.
Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu.
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat dikiasifikasikan dalam beberapa cara. Pada modul kompetensi ini dijelaskan beberapa titik pengund pada saat mengganti bola lampu, yang dapat dikiasifikasikan berdasarkan bentuk base capnya yaitu :

1)  Bola Lampu Model Single - End 
Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke massa.

Bola lampu single - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan double filament pada bola lampu  single end.






Gambar 13. Jenis Bola Lampu Single – End
Bola lampu dipasang pada socket dengan menempatkan pin pada base cap.
Mengganti bola lampu : tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci pada tarikan socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keluar untuk melepasnya.
Memasang bola lampu: dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara melepasnya.





Gambar 14. Cara Mengganti Bola Lampu
Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.


2) Bola Lampu Widge - Base (Socket Gepeng).
Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan filamentnya berhubungan langsung dengan socket terminal.





Gambar 15. Bola Lampu Wigde - Base
Mengganti bola lampu : tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan 
Memasang bola lampu : dorong / tekan bola lampu pada lubang socket.





Gambar 16. Memasang Dan Melepas Bola Lampu

3)    Bola Lampu dengan Ujung Ganda

Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap seperti pada gambar berikut:





Gambar 17.  Bola Lampu dengan Ujung Ganda
Memperbaiki / mengganti bola lampu :
Tekan salah satu  terminal socket dan untuk membuka tarik keluar bola lampu tersebut.
Memasang bola lampu:
Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan yang lainnya sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing.




Gambar 18. Memasang Bola Lampu dengan Ujung Ganda















RANGKUMAN
                      1.         Sistem penerangan (lighting sistem) sangat diperlukan untuk keselamatan pengendara. Sistem ini dibagi 2 sistem penerangan:
a.     Sistem penerangan luar
b.     Sistem penerangan dalam
                      2.         Penerangan Luar :  

1)    Lampu besar
2)    Lampu belakang
3)    Lampu rem
4)    Lampu jarak/kota
5)    Lampu tanda belok
6)    Lampu hazard
7)    Lampu plat nomor
8)    Lampu mundur

                      3.         Penerangan Dalam :
1)  Lampu meter
2)  Lampu ruangan
















TES FORMATIF

1)   Tentukan yang termasuk penerangan luar pada kendaraan !
2)   Tentukan yang termasuk penerangan dalam pada kendaraan!
3)   Tentukan fungsi :
a.   Lampu jarak
b.    Lampu Hazard

Perhatian:
Sebelum melanjutkan pada kegiatan selanjutnya, cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban.


















KUNCI JAWABAN
1.    Penerangan luar pada kendaraan meliputi:
a.     Lampu besar
b.     Lampu belakang
c.     Lampu rem
d.     Lampu jarak
e.     Lampu tanda belok
f.      Lampu hazard
g.     Lampu plat nomer
h.     Lampu mundur
2.    Penerangan dalam pada kendaraan meliputi:
a.     Lampu meter
b.     Lampu ruangan 
3.   a. Untuk memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam  hari.
b.Untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat.



DAFTAR PUSTAKA



TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor


Anonim, Toyota, Teknik-teknik Servis Dasar. Jakatra : PT. Toyota Astra Motor, 1983


Anonim (2003), Bahan Pelatihan Nasional Otomotif, Perbaikan Kendaraan Ringan, , Jakarta,


Toyota Service Training , Buku Praktek Untuk STM Otomotif ; PT. Toyota Astra Motor Nasional Service Division Training Center, Jakarta,





















GLOSARI
Back Up Light
Lampu mundur berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara lain atau orang yang berada dibelakang pada saat kendaraan mundur.
Brake Light
Lampu rem berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara yang ada di belakang mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan
Clearance Light
Lampu jarak berfungsi untuk memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam  hari.
Dome Light
Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari.
Flasher
Pengedip lampu.
Hazard Warning Light
Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat.
High Beam
Lampu jauh.
Lighting System
Sistem penerangan pada kendaraan.
Low Beam
Lampu dekat.
Sealed Beam
Lampu dimana penggunaan bola lampunya tidak terpisah, melainkan keseluruhan terpasang menjadi satu unit seperti bola lampu dan filament terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.
Semisealed Beam
Lampu dimana bola lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah satunya, dapat diganti dengan mudah sehingga tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan.
Switch
Saklar berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik.
Tail Light
Lampu belakang.
Turn Signal Light
Lampu tanda belok berfungsi  untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur.




0 Response to "MENERAPKAN CARA PERAWATAN SISTEM KELISTRIKAN (KD 3.1 OTO.KR05.001.01)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...